img-post


gemakeadilan.com - Di Jalan Prof. Soedarto, tepatnya di seberang SPBU Undip terdapat lahan kosong yang kini dipenuhi oleh ekskavator untuk mengangkut material bangunan. Kegiatan ini merupakan proses awal perencanaan pembangunan Gedung Serba Guna Universitas Diponegoro (GSG Undip). Pada lahan 22.000 m² itu, nantinya akan ada GSG baru untuk menggantikan gedung sebelumnya yang telah digusur. 


“Gedung ini akan diberi nama Muladi Dome, karena beliau yang mengawali mengangkat nama Undip sehingga bisa masuk dalam jajaran nasional dan internasional. Jadi kita berikan nama ini sebagai penghormatan atas jasa-jasa yang beliau berikan," tutur Prof. Yos Johan Utama atau yang akrab dipanggil Prof. Yos selaku Rektor Universitas Diponegoro dalam artikel yang diterbitkan oleh Humas Undip pada website Universitas Diponegoro. 


Sejauh ini, Undip memiliki dua gedung yang sering digunakan untuk kegiatan berskala besar seperti ODM Undip dan wisuda, yaitu gedung Prof. Sudarto yang terletak di Kampus Tembalang dan gedung Mr. Imam Bardjo di Kampus Pleburan. Namun jika dibandingkan dengan kampus lain, misal Auditorium Hall milik ITB yang berukuran 2.556 m² dengan daya tampung 4000 orang serta memiliki  LED TV ukuran 12 x 4 m² di tengah dan ukuran 5 x 3 m² di utara dan selatan, dua gedung yang Undip miliki tadi tertinggal dalam segi daya tampung maupun fasilitas.


Rencana pembangunan GSG ini sudah dimulai sejak lama, yaitu sejak tahun 2019 ketika Undip mempublikasikan sayembara ide desain gedung serba guna yang berkerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Sayembara empat tahun silam itu berhasil dimenangkan oleh arsitek bernama Ahmad Setiadi dan Dyah Pratitya Nareswari. Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, karya pemenang pertama (Juara 1) dalam sayembara ini akan dilibatkan dalam proses penyampaian (transfer gagasan) untuk penyiapan pelaksanaan pembangunan sebagai tahapan berikutnya dari kegiatan pembangunan. 


GSG Muladi Dome memiliki konsep co-living dengan membagi areanya menjadi zona gedung serba guna dan zona public space. Zona gedung serba guna akan diisi oleh lahan parkir, lobby, dan main hall. Sementara zona public space akan diisi dengan co-working space, foodcourt, dan retail shop. Dengan kedua zona tersebut, GSG dinilai sudah mumpuni untuk dijadikan pusat kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang mana sesuai dengan tujuan dibangunnya yaitu untuk menunjang berbagai kegiatan dalam kapasitas besar dan dengan beragam pola bagi masyarakat Undip terutama mahasiswanya yang jumlah setiap tahunnya terus bertambah. 


Pada zona gedung serba guna akan terdapat dynamic facade dan perforated metal yang memiliki kemampuan untuk mengalirkan udara dengan bebas sehingga pada area pre function tidak memerlukan penghawaan buatan. Material atap yang digunakan pun merupakan Tesla's Solar Roof yang juga bisa difungsikan sebagai solar panel untuk menangkap energi panas matahari dan kemudian diubah menjadi energi listrik sehingga memberi keunggulan dari segi penghematan energi. Selain itu, pembangunan ini pun memperhatikan fleksibilitas penggunaan gedung. Kursi penonton yang terletak di main hall direncanakan menggunakan sistem spiralift yang membuatnya dapat disembunyikan dengan dirotasikan ke bawah sehingga memungkinkan perubahan pada area ruang utama. 


Tak hanya untuk acara formal kampus saja, zona public space milik GSG memberikan akses bagi mahasiswa untuk berkegiatan dengan murah, nyaman, dan tanpa batasan waktu. Pada zona tersebut terdapat co-working space yang didesain berdekatan dengan food court juga retail shop yang menurut rencana akan disewakan sebagai pemasukan pendapatan alternatif bagi Undip.


Menurut data yang termuat dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Undip, penggarap konstruksi dari gedung GSG  ialah PT. PP (Persero) yang telah  diumumkan memenangkan tender pada 20 Desember 2022 dengan harga penawaran 330,76 miliar rupiah. Kemudian penggarapan tersebut dimulai pada 24 Januari 2023 dengan diadakan acara Groundbreaking Pembangunan GSG Undip di Jalan Prof. Soedarto. Acara tersebut dihadiri oleh pelaksana tugas atau Plt. Wali kota Semarang, Ketua Majelis Wali Amanat, Rektor Undip, Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan GSG Undip, Direktur Operasi Bidang Gedung PT. PP (Persero) Tbk, dan perwakilan keluarga Prof. Dr. H. Muladi, S.H.


Dalam acara tersebut Prof. Yos menyampaikan bahwa yang diutamakan dalam pembangunan GSG ini adalah mutu dan penyelesaian yang tepat waktu guna memberikan pelayanan dan fasilitas berkualitas kepada mahasiswa. GSG yang terdiri dari lantai basement dan 3 lantai di atasnya serta tribun itu direncanakan akan digarap selama 420 hari kerja atau yang berarti akan rampung pada 21 Februari 2024. 


Tidak berhenti di GSG, selanjutnya Undip juga berkomitmen untuk membantu pembangunan di wilayah Kota Semarang, yaitu dengan membangun beberapa gedung bertaraf internasional yang secara khusus diperuntukkan untuk warga Undip dan warga Semarang pada umumnya.


"Rencananya sebentar lagi akan menyusul Gedung Basket Internasional dan Gedung Bulutangkis Internasional. Semoga dapat bermanfaat bagi civitas akademika dan menjadi bagian dari upaya kita membantu Kota Semarang menambah fasilitas yang ada," ucap Prof. Yos. 


Penulis: Maulisna Ainun Nisa

Editor: Agistya Dwinanda, Syifa Aninda Wahab

Sumber gambar: undip.ac.id