img-post

gemakeadilan.com - Puluhan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dari berbagai Fakultas memadati taman Widya Puraya pada Senin (6/3) untuk menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Senja di Widya Puraya (SDWP) Vol. 5: Mencari Bapak Baru". Aksi ini digelar sebagai langkah pengawalan terhadap proses Pemilihan Rektor (Pilrek) Undip Periode 2024 - 2029.


Massa aksi mulai berjalan menuju Widya Puraya untuk melancarkan aksi SDWP sekitar pukul 14.00. Akan tetapi di depan Dekanat Fakultas Teknik (FT) sudah ada polisi dan satpam yang memblokir jalan tersebut untuk menghalangi massa aksi.. Massa aksi tidak terima dengan pemblokiran tersebut sehingga sekitar pukul 14.10, mereka memaksa memasuki Widya Puraya dengan menerobos barisan polisi dan satpam yang memblokir mereka.


Setelah memasuki Widya Puraya, koordinator lapangan dan perwakilan dari masing-masing fakultas bergantian berorasi. Massa menuntut Bakal Calon Rektor (BCR) untuk menemui mereka dengan tujuan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai bentuk pengawalan terhadap Pilrek yang akan berlangsung. Massa juga meminta Rektor Undip saat ini, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. untuk keluar dan menemui massa agar dapat menyampaikan tuntutan mereka. Tuntutan tersebut di antaranya terkait permasalahan kampus Fakultas Hukum Jepara, penundaan Pilrek, dan kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Selain itu, mereka juga menyinggung keterlibatan Rektor Undip dalam kasus Wadas.


“Saat terjadi kasus Wadas, kalian tahu dimana Rektor kita? Dia jadi saksi ahli di persidangan!” seru salah seorang demonstran.


Setelah aksi berlangsung beberapa lama, perwakilan dari pihak Rektorat datang menemui massa aksi dan mencoba menjawab berbagai pertanyaan serta tuntutan massa, di antaranya terkait keberadaan para Bakal Calon Rektor. Beliau mengatakan bahwa alasan dari ketidakhadiran mereka adalah dikarenakan ada agenda mendadak. Namun, jawaban tersebut tidak memuaskan massa aksi sehingga sekitar pukul 15.30, suasana aksi menjadi sedikit rusuh saat massa aksi semakin mendekati Gedung Rektorat. Namun, untungnya kerusuhan tersebut tidak berlangsung lama. Di penghujung aksi, sekitar pukul 16.00 WIB para demonstran berangsur membubarkan diri.


Sumber Gambar: Dokumentasi Reporter

Reporter: Agistya Dwinanda, Muhammad Victor Ali, Intan Alviaturrohmaniyah, Faizal Rohman

Penulis: Agistya Dwinanda

Editor: Vanya Jasmine