gemakeadilan.com – Mahasiswa
dari berbagai universitas di Semarang bersama Wahana Lingkungan Hidup Jawa
Tengah (Walhi Jateng), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kongres
Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), hingga perwakilan warga Wadas
melakukan aksi bertajuk “Rakyat Jawa
Tengah Menggugat” pada Kamis (31/3) di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah yang
dimulai pada pukul 13.00 WIB. Dalam aksi ini massa menuntut terkait
kesejahteraan buruh dan hak-hak warga Wadas, serta meminta aparat kepolisian
ditarik dari Desa Wadas. Tak hanya itu, massa aksi juga kecewa karena banyak
kasus yang belum juga terselesaikan dengan baik, mulai dari kenaikan harga
minyak goreng hingga Upah Minimum Provinsi (UMP) yang tidak menguntungkan
buruh/pekerja.
Adapun beberapa tuntutan dari Rakyat Jawa
Tengah Menggugat yakni:
1.
Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo, untuk menghentikan rencana penambangan di Desa Wadas
2.
Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo, untuk mengeluarkan Desa Wadas dari Izin Penetapan Lokasi (IPL)
Bendungan Bener;
3.
Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk
menghentikan segala bentuk represifitas di Desa Wadas dengan mendesak Kapolda
Jawa Tengah agar menarik mundur seluruh aparat dan mengusut tuntas dalang
dibalik peristiwa 8 Februari 2022 lalu;
4.
Hentikan intimidasi, represifitas, dan segala
bentuk kekerasan Aparat terhadap warga negara;
5.
Hentikan Pembangunan yang mengabaikan dampak
pada kerusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup rakyat dengan dalih
kepentingan umum, terkhusus di Jawa Tengah;
6.
Cabut Keputusan Gubernur Jawa Tengah tentang
UMK tahun 2022 di 35 kabupaten/kota yg berdasarkan UU Cipta Kerja
Muhammad Mun’im selaku Koordinator Lapngan (Korlap) aksi kali ini mengatakan bahwa dirinya lagi-lagi berharap jangan ada lagi pembukaan lahan tambang karema hal ini menjadi perjuangan mahasiswa dan yang diinginkan oleh masyarakat Wadas.
“Jangan sampai ada pertambangan. Ini juga
selaras dengan keinginan warga, yang menolak untuk memberikan tanah untuk
kepentingan pertambangan. Pada dasarnya, apa yang menjadi perjuangan kita
selaras dengan apa yang menjadi keinginan warga Wadas.”
Dalam aksi tersebut, tidak terdapat pembubaran paksa oleh aparat karena massa aksi pun tidak mau terjadi gesekan yang tidak perlu. Massa sepakat untuk memberikan #MosiTidakPercaya kepada Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah dan massa kembali lagi ke titik kumpul bersama. Mun’im juga menjelaskan bahwa sampai kapan pun mereka akan terus berjuang dalam medan juang dalam aksi demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia.
“Sampai kapan pun, kita akan terus berjuang
dalam medan juang dalam aksi demonstrasi dalam memperjuangkan hak-hak rakyat
Indonesia. Entah besok, lusa, minggu depan atau beberapa minggu ke depan ketika
ada sinyal ketidakadilan, khususnya di Jawa Tengah, kita akan kawal sampai
tuntas,” pungkas Mun’im dalam konfirmasinya.
Reporter: Sal Sabillah Nur Aisyah
Penulis: Nilam Helga
Editor: Adri Siregar