img-post

gemakeadilan.com - Thomas Cup atau juga dikenal dengan Piala Thomas merupakan turnamen internasional bergengsi di bidang olahraga bulutangkis yang menyandingkan atlet nasional Putra terbaik dari berbagai belahan dunia. Waktu pelaksanaan Thomas Cup biasanya berlangsung bersamaan dengan turnamen sejenis untuk atlet nasional Putri yakni Uber Cup. Turnamen Thomas Cup diselenggarakan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) tiap dua tahun sekali. Awalnya kejuaraan ini diadakan setiap tiga tahun sekali, namun sejak tahun 1982 hingga kini, kejuaraan beregu Putra ini diadakan setiap dua tahun sekali. Nama kejuaraan ini berasal dari nama Sir George Alan Thomas, mantan Presiden IBF dan pemain bulu tangkis dari Inggris yang menyumbangkan piala tersebut pada tahun 1939.


Kejuaraan yang pertama diadakan pada tahun 1948-1949. Pada tahun tersebut, turnamen ini diikuti oleh 10 negara: Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Irlandia, Bosnia, Amerika Serikat, India, Malaya, dan Swedia. Pada tahun 2021, Thomas Cup dan Uber Cup 2021 diselenggarakan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Uniknya, meski diadakan pada tahun 2021 nama dari kejuaraan ini adalah Piala Thomas-Piala Uber 2020. Awalnya, turnamen dijadwalkan pada 15-23 Agustus 2020 tetapi mundur menjadi 3-11 Oktober 2020 kemudian mundur lagi hingga ketahun ini. Hal tersebut dikarenakan saat itu sedang pandemi Covid-19 masih merajalela dan diterapkan lockdown dimana- mana.


Sepanjang sejarahnya, hanya enam negara yang pernah menjadi juara: Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia (Malaya), Indonesia, Jepang, Denmark, dan India. Tiongkok pernah menjuarai Thomas Cup sebanyak 10 kali, terbanyak kedua setelah Indonesia, diikuti Malaysia yaitu 5 kali. India yang merupakan juara terbaru Thomas Cup di tahun 2022 ini menyusul Denmark dan Jepang dalam daftar negara yang pernah mengantongi 1 kemenangan sepanjang sejarah mereka. Indonesia bisa dikatakan sebagai tim bulutangkis paling sukses dalam kejuaraan Piala Thomas. Sudah 14 kali para pemain Putra Merah Putih mendapatkan gelar juara Thomas Cup, yaitu di tahun: 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020.


Kemenangan Indonesia di tahun 2020 terasa jauh lebih signifikan karena merupakan kemenangan yang berhasil mematahkan penantian panjang tanpa menjadi juara selama 19 tahun.  Dalam perjalanannya, Indonesia sukses menyapu bersih tiga pertandingan fase grup, satu pertandingan perempat final, satu laga semifinal dan final Thomas Cup dengan kemenangan. Indonesia mengawali Thomas Cup 2020 (2021) dengan kemenangan telak 5-0 atas Aljazair pada laga perdana Grup A pada 9 Oktober 2021. Kemudian Indonesia melanjutkan tren positif dengan sukses mengalahkan lawan terkuat di Grup A yaitu Thailand dengan skor 3-2. Indonesia menang lewat dua ganda Putra: Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Gideon dan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto, serta tunggal Putra Shesar Hiren Rhustavito. Ketika berada pada laga terakhir Grup A, Indonesia berhasil mengalahkan Taiwan dengan mendapatkan skor 3-2. Kali ini Indonesia menang lewat tiga tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito. Indonesia kemudian berhasil lolos keperempat final dengan status juara Grup A usai mencatatkan tiga kemenangan.


Final Thomas Cup 2022 yang berlangsung pada Minggu (15/5) di Impact Arena, Bangkok, Thailand telah berakhir dengan Indonesia keluar sebagai juara kedua atau runner up. Tim Merah Putih dikalahkan India tanpa balas dengan skor 0-3. Ginting dikalahkan Lakshya Sen, 21-8, 17-21, 16-21. Lalu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan tumbang melawan Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy, 21-18, 21-23, 19-21, dan terakhir Jonatan Christie melawan Kidambi Srikanth, 15-21, 21-23.


Meskipun tak berhasil menambah koleksi kemenangan dari 14 juara yang pernah diperoleh Indonesia, baik pelatih maupun pemain regu Indonesia yang berlaga dalam Thomas Cup 2022 tak berkecil hati atau patah semangat. Pelatih Tunggal Putra Irwansyah menegaskan bahwa para pemain Indonesia telah menunjukkan performa yang terbaik. “Saya bangga dan salut dengan perjuangan mereka. Dari babak awal sampai final sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaik yang dimiliki. Kita memang belum rejeki untuk bisa menang lagi di sini," sebut Irwansyah dalam rilis PBSI, Senin (16/5). Legenda bulutangkis Indonesia, Liem Swie King juga turut mengomentari bahwa kekalahan Indonesia di Thomas Cup 2022 ini bisa dijadikan momen evaluasi diri. Liem berpendapat bahwa dari rekam jejak pertemuan India dengan Indonesia, regu Merah Putih jauh lebih unggul, sehingga kekalahan dengan skor 0-3 merupakan hasil yang mengejutkan. “Memang India juga bagus, hanya enggak menyangka saja, ini sejarah mereka bisa menang di Thomas Cup. Fisik (para pemain Indonesia harus) dibenahi (karena) tiap main 3 set banyak kalahnya,” ucap Liem.

 

Penulis: Shinta Triya Sahara

Editor: Vanya Jasmine

Sumber gambar: sport.bisnis.com