
gemakeadilan.com – Menjelang peringatan Hari Perempuan Sedunia pada Sabtu (8/03/2025), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (BEM FH Undip) melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) menggelar acara "International Women's Day" (IWD). Kegiatan ini berlangsung di Lantai 1 Gedung Yasin Tasyrif, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, mulai Rabu (05/03/2025) hingga Jumat (07/03/2025).
Dengan mengangkat tema “Women Leadership”, acara ini dituangkan dalam bentuk “Wall of Hope” yang berupa sebuah banner yang memaparkan wajah tokoh-tokoh perempuan terkemuka, seperti Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Najwa Shihab, Maudy Ayunda, dan lain-lain.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan BEM FH Undip, Rachel Catherine, mengungkapkan bahwa pemilihan tema terkait isu kepemimpinan wanita dalam perayaan IWD tahun ini cukup jarang ditemukan. Menurutnya, saat ini semakin banyak perempuan yang sudah berani untuk menjadi pemimpin serta menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk berjuang dan menduduki posisi kepemimpinan.
“International Women’s Day ini sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi bahwa perempuan masa sekarang sudah banyak yang berdaya.” Tambah Rachel.
Mahasiswa yang hadir pada IWD ini juga dapat menempelkan berbagai sticky notes dan membubuhkan cap tangan mereka pada banner yang telah disediakan. Sticky notes yang ditempelkan, merupakan media bagi mahasiswa untuk mengutarakan pendapat dan pandangan mereka terkait perjuangan pemberdayaan perempuan. Jika kita nilai, dengan adanya media ekspresi yang begitu bebas dapat pula membuka peluang akan munculnya pandangan negatif terhadap perempuan. Namun, pernyataan tersebut tidaklah benar. Rachel menegaskan bahwa banyak pesan positif yang tertulis di sticky notes untuk perempuan.“Alhamdulillah banyak pesan-pesan positif di sticky notes ini kepada perempuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya masih banyak orang-orang yang aware tentang isu-isu keperempuanan.”
Kemudian untuk cap tangan, hal itu merupakan makna simbolis persetujuan bahwa perempuan itu sudah berdaya.
Selain sticky notes dan cap tangan, acara IWD juga menyediakan photobooth bagi siapapun untuk mendokumentasikan dukungan mereka terhadap perjuangan pemberdayaan perempuan.
Secara historis, perempuan telah mengalami ketidakadilan dan diskriminasi gender selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, yang berdampak pada penindasan hak-hak mereka. Berbagai gerakan feminisme pun semakin gencar untuk memperjuangkan hak-hak tersebut, mulai dari kesetaraan hingga kebebasan atas tubuh mereka. Maka dari itu, hadirnya IWD pada tahun ini yang diselenggarakan oleh BEM FH Undip Bidang PP, dapat menunjukkan bahwa mahasiswa FH Undip sangat peduli dan mendukung terhadap berbagai isu perempuan. Hal ini dibuktikan dari banyaknya partisipasi dan antusiasme mahasiswa pada acara International Women’s Day ini.
Diharapkan, penghormatan, penegakan hak, dan kesetaraan terhadap perempuan tidak hanya berlangsung pada peringatan Hari Perempuan Sedunia, tetapi juga terus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh laki-laki maupun sesama perempuan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rachel teruntuk kartini-kartini muda di luar sana, “Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berkembang, jangan takut untuk menuntut kesetaraan, karena untuk menjadi setara tidak perlu berdarah-darah. Kita harus bersuara sampai setara.”
Reporter : Gola Arpanji
Penulis : Gola Arpanji
Editor : Fildzah Shafa Ghani dan Rizki
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi Reporter