gemakeadilan.com - Southeast Asian Games (SEA Games) merupakan ajang pesta olahraga yang saat ini diikuti oleh 11 negara Asia Tenggara dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pada tahun 2023, SEA Games untuk kali pertamanya diselenggarakan oleh Kamboja sebagai tuan rumah. Upacara pembukaan SEA Games ke-32 telah dilaksanakan pada Jumat, (5/5) di Stadion Morodok Techno National Stadium, Phnom Penh, Kamboja. Pesta olahraga ini nantinya akan berlangsung dari tanggal 5 Mei hingga 17 Mei 2023. Dalam penyelenggaraan SEA Games yang sedang digelar di Kamboja ini terdapat beberapa momen yang nyeleneh yang bikin kita sebagai netizen Indonesia ngelus dada karena greget.
Insiden pertama yang menjadi sorotan yakni bendera Indonesia yang terbalik menjelang upacara pembukaan pada Jumat (5/5) lalu. Momen tersebut terlihat ketika salah satu penyanyi lokal Kamboja tampil di antara banyaknya penari yang membawa bendera 11 negara peserta SEA Games 2023. Namun yang bikin greget, bendera Indonesia dibawa dengan posisi terbalik dan ironisnya semua penari yang pembawa bendera Indonesia membawakannya dengan posisi bendera terbalik sehingga terlihat seperti bendera Polandia alih-alih bendera Indonesia. Salah seorang netizen pun nyinyir, "bendera segede gaban apa gak kelihatan itu kebalik? Atau emang gak tahu bendera Indonesia bagaimana?" Tulisnya. Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia, Raja Sapta, mengatakan Indonesia akan langsung mengirimkan surat keberatan kepada panitia penyelenggara SEA Games 2023. Pihak Kamboja melalui Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga sudah menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian fatal tersebut ketika Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo bertemu dengan Menpora Kamboja, Hang Chuon Naron.
Hal menarik lain, ketika Tim Nasional Indonesia U-22 berlaga melawan Timor Leste, saat itu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lewat cuitannya di Twitter membagikan foto ruang ganti pemain. Ketika diperhatikan dengan saksama, ada hal yang tak biasa di sana, yakni bangku pemain yang hanya berupa kursi plastik. Yup, persis dengan kursi yang sering kita lihat di acara hajatan tetangga. Di atas bangku tersebut terdapat perlengkapan baju, celana, handuk, serta air minum di bawahnya. Terlihat kurang layak untuk event olahraga sekelas SEA Games tapi untungnya hal tersebut sama sekali tak menghalangi performa pemain. Yahh, syukuri ajalah ya.
Fasilitas lain yang bisa dibilang kurang layak juga terlihat pada saat penyerahan medali cabang jalan cepat 20 km, kegiatan tersebut dilaksanakan pada malam hari di luar ruangan. Masing-masing pemenang sudah menaiki podium untuk sesi pemotretan tetapi yang berbeda ialah lampu sorot yang digunakan tidak memadai sehingga diganti menggunakan lampu mobil, dalam hal ini penyelenggara terlihat sekali kurang persiapan. Netizen merasa prihatin sekaligus mengelus dada dengan panitia penyelenggara SEA Games Kamboja 2023. Pada cabang maraton juga ada beberapa layar LED yang mengalami kerusakan sehingga panitia harus memperbaiki dengan memanjat tempat layar LED tersebut. Tidak berhasil memanjat, panitia kemudian menggunakan kursi plastik untuk memperbaiki layar LED. Melihat hal tersebut, beberapa atlet tampak berkacak pinggang dan kesal dengan kelakuan panitia yang absurd ini.
Selain beberapa momen nyeleneh yang bikin greget di atas, SEA Games 2023 Kamboja ini juga menghadirkan berbagai hal baru yang tidak dapat dijumpai dalam SEA Games sebelumnya, salah satunya cabang olahraga. Empat cabang olahraga baru di SEA Games 2023 antara lain: Arnis, Kun Bokator, Teqball, dan Chinlone. Kamboja sebagai tuan rumah tentunya punya kuasa penuh untuk mengubah, menambah ataupun mengurangi cabang olahraga yang akan diselenggarakan. Namun, bukan tanpa alasan Kamboja memasukan keempat cabang olahraga tersebut. Biasanya cabang baru dipilih dengan tujuan yang menguntungkan mereka, seperti mempromosikan kebudayaan nasional lewat pesta olahraga dua tahun sekali ini.
Walaupun penyelenggaraan SEA Games di Kamboja ini diwarnai dengan banyak kekurangan dan keterbatasan, ada baiknya kita sebagai netizen dapat menyikapinya dengan bijak. Mengkritik tentu boleh tapi jangan menggunakan kalimat yang menghina ataupun merendahkan martabat negara lain, khususnya Kamboja selaku tuan rumah. Karena tujuan diadakannya pesta olahraga ini tidak lain adalah untuk merekatkan persaudaraan antar negara-negara di Asia Tenggara bukan sebaliknya.
Penulis: Ika Putri Prasetyaningsih
Editor: Agistya Dwinanda
Sumber gambar: Bola.com